3 Begin with the End inBegin with the End in MindMind • Merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan anda. • mengetahui kemana anda akan pergi sehingga anda mengerti dimana anda berada sekarang dan dengan begitu anda tahu bahwa langkah-langkah yang anda ambil selalu berada pada arah dan jalan yang benar. 4.KONSEP START WITH THE END IN MIND Begin with the end in mind Mulai dari Tujuan Akhir adalah kebiasaan nomer dua dari Tujuh Kebiasaan Manusia Efektif 7 Habits Of Highly Effective People racikan Stephen Covey. Pertanyaan sederhana yang menjelaskan konsep ini, misalnya “mau menjadi apa ketika kamu besar nanti?”. Pertanyaan ini tampak sederhana, tetapi maknanya sangat penting bagi perjalanan kehidupan orang yang ditanya, sesuai dengan jawabannya. Misalnya, jawabannya adalah menjadi seorang guru. Maka dalam proses menjalankan aktivitas kehidupannya orang yang menyatakan jawaban tersebut harus melalui jalan yang mengarah pada keinginannya menjadi seorang guru. Pada contoh sederhana diatas, jelas sekali bahwa konsep ini memberikan gambaran yang berangkat dari imajinasi pikiran. Konsep ini melatih diri untuk selalu memikirkan target akhir dalam sebuah tindakan. Setiap hasil karya manusia selalu terjadi pada dua tingkatan. Tingkatan pertama adalah tingkat imajinasi pikiran mental creation dan tingkatan kedua adalah perwujudan physical creation. Pada tingkatan pertma inilah, kebiasaan kedua menjadi penting, sebab kejelasan pikiran untuk menggambarkan tujuan akhir akan mendorong lahirnya tingkat kedua. Sehingga setiap tindakan kita menjadi fokus dan terarah pada suatu tujuan yang telah ditentukan. Stephen Covey menyebutnya sebagai sebuah Mission Statement pernyataan misi. Sebuah misi harus dilaksanakan hingga tuntas accomplished. Kejelasan clairty sebuah misi menjadi sangat penting sebab melahirkan rencana tindakan dan sejumlah strategi yang efektif untuk mencapainya. PENTINGNYA PERKEMBANGAN SIKAP UNTUK MENJADI WIRAUSAHA MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan entrepreneurship sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Wirausaha entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan batin. Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan Entrepreneurship adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York The Free Press, 1971 Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai advanturisme berpetualang, risk taking mengambil resiko dan thrill-seeking pencari kegentaran. Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha entrepreneurs seperti Produk-produk baru dan jasa-jasa baru Pekerjaan baru Lingkungan kerja yang kreatif Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis Bentuk baru penciptaan bisnis new business innovation TUJUAN, SYARAT DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN Tujuan Kewirausahaan adalah sebagai berikut Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul. Menumbuhkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat. Sementara itu, manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut Sebagai penggerak pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai pribadi yang patut diteladani. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan. Berusaha mendidik para karyawan agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Untuk menjadi seseorang wirausahawan yang baik dan sukses syaratnya sebagai berikut Tidak konsumtif dan boros. Harus mengutamakan keberhasilan. Harus mampu bergaul dan bersikap luwes. Harus mampu mengorganisasi diri. Harus berwatak baik. Berpikiran positif, ulet, terampil. Harus mempunyai komitmen tinggi. Berani menanggung resiko Kreatif dan inovatif dalam segala kegiatan proses produksi. Seorang wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut Wirausaha adalah pencipta perubahan. Wirausaha adalah seseorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemapanan hidup, kemudian bereksperimen dengan adanya pembaharuan. Adapun fungsi-fungsi wirausaha sebagai berikut Mengusahakan inovasi-inovasi baru. Membuka pasar baru. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain. Memulai produksi jenis barang/jasa baru. Wirausaha banyak memberikan manfaat bagi pembangunan nasional, antara lain Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Pelaksana pembangunan bangsa dan Negara. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar. SASARAN KEWIRAUSAHAAN, RUANG LINGKUP DAN FALSAFAH WIRAUSAHA Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah dan calon para wirausaha. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas pengusaha kecil dan koperasi. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha BUMN, organisasi profesi, dan kelompok masyarakat. Sedangkan ruang lingkup kewirausahaan meliputi bidang, sebagai berikut Lapangan agraris Lapangan perikanan Lapangan peternakan Lapangan perindustrian dan kerajinan Lapangan pertambangan dan energy Lapangan perdagangan Lapangan pemberi jasa Beberapa falsafah wirausaha yang perlu dihayati adalah sebagai berikut Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman. Kekuatan berusaha datangnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain. Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab. Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan. Wirausaha yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan dan menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha adanya sikap dan tindakan wirausaha. Prestasi total sebuah bisnis, terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausahawan. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Karakteristik Wirausaha Karakteristik berasal dari kata dasar karakter yang berarti sifat atau watak sehingga dapat dikaitkan dengan wirausaha, karakteristik wirausaha adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Agar seseorang wirausahawan dapat sukses maka harus memiliki keterampilan. Adapun keterampilan yang harus dimiliki seseorang wirausahawan adalah Keterampilan dasar Keterampilan dasar meliputi Memiliki mental dan spiritual yang tinggi Memiliki kepribadian yang unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha Keterampilan khusus Keterampilan khusus ini meliputi Keterampilan konsep conceptual skill adalah keterampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya. Keterampilan teknis technical skill adalah keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usahanya. Human skill adalah keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama wirausaha. Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal dengan istilah dengan 10 D, yaitu Dream mimpi Seorang wirausaha mempunyai misi atau keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut. Decisiveness cepat mengambil keputusan Seorang wirausaha dalam melakukan pekerjaannya tidak lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh pertimbangan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis. Doers pelaku Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya. Determination ketetapan hati Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi. Dedication dedikasi Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah, 1 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan rasa semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. Devotion kesetiaan Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya. Detail rincian Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. Destiny nasib Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Wirausaha merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain. Dollars uang Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus, atau hadiah. Distribute distribusi Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai kesuksesan dalam bidang bisnisnya. Sedangkan menurut 1993 memiliki pendapat sendiri mengenai karakteristik wirausahawan. Berikut ciri-ciri dan watak wirausahawan menurut Percaya diri Meliputi watak Keyakinan Ketidaktergantungan Individualistik Teguh pendiriannya Optimisme terhadap pekerjaannya Berorientasikan tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi Berorientasikan pada laba Ketekunan dan ketabahan Tekad kerja keras Mempunyai dorongan yang kuat Energik dan inisiatif Pengambilan resiko Kemampuan mengambil resiko Inisiatif Suka pada tantangan Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain Menanggapi saran-saran dan kritik dengan positif Keorisinilan Inovatif dan kreatif Fleksibel 4 Serba bisa Punya banyak sumber dan informasi Serba bisa Berorientasi ke masa depan Pandangan luas ke depan Punya cita-cita Memahami karakteristik wirausahawan Karakteristik wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini Kerja keras Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Disiplin Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya. Modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”. Realistis Artinya cara berpikir yang penuh dengan perhitungan yang sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan menjadi angan-angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu, apabila memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya dan keterlaksanaannya. Mandiri Artinya sikap tidak menggantungkan keputusan tentang apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya. Sikap percaya diri tumbuh dari adanya rasa percaya pada diri sendiri. Prestatif Artinya melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain. Komitmen tinggi Artinya sikap teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya. Jujur Artinya mau dan mampu mengatakan apa adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah berarti apabila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji dalam bisnis tidak ingkar. Sikap jujur perlu sekali dimiliki oleh seorang wirausahawan karena akan mendatangkan kepercayaan dari orang lain. Kejujuran dalam kegiatan bisnis, misalnya jujur dalam menimbang barang, membayar hutang, dan lain-lain. PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang menggelobal dengan menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur wirausahawan. Mengapa wirausaha dibutuhkan ? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi “motor penggerak” dalam pembangunan negara dalam hal Memajukan ekonomi bangsa dan Negara Meningkatkan taraf hidup masyarakat Ikut mengurangi pengangguran Membantu mengentaskan kemiskinan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha penting karena dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan negara-negara miskin seperti kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam mencapai keberhasilan tersebut, perlu diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan. Dengan semangat kerja yang tinggi dan kreativitas yang luar biasa, seorang wirausaha berkeinginan untuk meningkatkan nilai lebih dan kualitas hidup dirinya dengan menjadi seorang wirausaha. Menjadi wirausaha sukses merupakan idaman banyak orang di dunia ini. Dalam banyak studi, para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang berhasil successful entrepreneur sebagai berikut Komitmen, dan ketabahan hati secara total. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh. Peluang dan orientasi pada tujuan. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi. Konsisten terhadap pemecahan masalah. Realisme dan mempunyai sense of humor. Mengambil resiko yang telah diperhitungkan dan mencari resiko. Memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang. Memiliki kreativitas dan flesibilitas. Memiliki kemampuan leadership. Selalu terbuka untuk bekerja sama. Keinginan untuk belajar dari kegagalan. Memiliki motivasi besar untuk sukses. Berkemauan dan berkemampuan melihat, mengakui dan menghargai potensi pihak atau orang pesaing lain. Berorientasi ke masa depan. Di samping kita mempelajari seorang wirausaha dan suatu bisnis berhasil, kita juga ingin mengkaji mengapa mereka pengusaha/wirausaha juga gagal. Seorang pelaku bisnis gagal disebabkan beberapa hal, yaitu Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman. Mungkin disebabkan kurangnya training atau kurangnya pengalaman manajemen. Kurangnya modal. Kurangnya perhatian penuh terhadap usahanya. Biasanya usaha kecil membutuhkan waktu banyak untuk membangun sebuah kegiatan. Kalah bersaing, penyebabnya karena lemahnya dalam penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dan sumber daya manusia yang belum berkualitas sesuai dengan tuntutan. Lemahnya sistem kontrol. Karena sering lemahnya sistem kontrol maka sering terjadi pembengkakan biaya dan tidak tercatatnya kegiatan usaha. Lokasi usaha kurang strategis. Masalah pemasaran yang tidak bisa meluas. Bencana alam. Baik kegagalan ataupun keberhasilan sangat tergantung pada kemampuan mengidentifikasi peluang asli atau peluang awal suatu bisnis, ketika bisnis tersebut dirancang untuk didirikan atau dijalankan. Dalam mengidentifikasi dan mendayagunakan peluang, sejak dari awal harus sudah dirancang dan diperhitungkan produk apa yang akan dijual, bagaimana melayani pasar, dan berapa tinggi atau besar harga barang yang akan ditawarkan kepada konsumen, sehingga diharapkan konsumen membeli produk yang ditawarkan SUMBER
Herpoems and essays have been featured in places like the Los. Begin with The End in Mind. By David Vance. Habit 1 Be Proactive. Dave Orphals mantra for lesson planning is start with the end in mind. Lets have a begin-with-the-end-in-mind experience right now. Get really clear about what you want and write it in a prioritized list.
When’s the last time you stopped to think about what you really want? Not what you need, but what you really want to achieve with your life. Unfortunately, many people never seriously ask themselves this question. As a result, they never end up accomplishing their dreams. We don’t want that to happen to you too so today, we’re going to shed some light on this topic and discuss how to begin with the end in mind. In this article, you’ll learn what this philosophy is and why it’s so important. We’ll also teach you a simple, five-step process you can use to begin with the end in mind today. What it Means to Begin With the End In Mind According to Dr. Stephen R. Covey, all things are created twice — first in the mind, and then in the real world. Physical creations follow mental ones, just like homes are built according to blueprints. To make your deepest desires a reality, you first need to see and understand what those desires are. So, in short, to begin with the end in mind is to visualize your life, career, or a specific project the way that you want it to end up being before you actually begin pursuing it. When you make this conscious effort, you take much greater control over your life and circumstances. There are, in our opinion, three main reasons why this “begin with the end in mind” philosophy is so important. They are clarity, efficiency, and purpose. Let’s take a closer look at each one. Clarity When you understand where you want to end up, you’ll gain tremendous clarity in many areas of your life. For example, if you realize that your greatest career goal is to become an entrepreneur and own your own business, the steps to achieving this end become clear. First, you have to come up with a viable business idea. Then you need to create your product, get customers, hire employees, find investors, etc. Obviously, the steps you take will be unique to your vision, but the general aspects of owning a business remain. When you begin with the end in mind, you’ll also gain clarity as to what NOT to do and pursue. If your goal is to live in a beach house in Hawaii, you might decline a job offer from a company in Boston. Then again you might not if the job pays well and will provide you with the funds to purchase your beach house sooner. Either way, you’ll know what your next move should be because you know where you’re trying to get to. Efficiency When you begin with the end in mind you gain clarity, which will naturally help you become more efficient. You’ll be able to plan and strategize for the best route to your goals. Let’s say that you want to become a project manager at your company within the next two years. That’s your goal. You can now plan out the most efficient way to achieve it. Instead of chasing erroneous objectives, you’ll focus on just the steps you need to take to become a project manager. Purpose Finally, when you begin with the end in mind, you gain purpose. You’ll be chasing goals that are actually meaningful to you, building a career you can be proud of, and living the kind of life you want. Many people find that they lack fulfillment because they’re chasing other people’s goals without realizing it. Not everybody wants to be a rich and famous millionaire, or be the CEO of a company, or have a vacation home in Miami — at least not enough to put in the work required. Many people would rather live a quiet life with the people they love. There’s nothing wrong with that! The key is focusing on what you really want and working to achieve it. That’s how you gain purpose and fulfillment. How to Begin With the End In Mind So far we’ve covered the “what” and “why” in regard to beginning with the end in mind. Now, let’s tackle the “how”. There are five steps 1. Dream Big Or Small First, you need to decide where you really want to go. This can be done on a grand scale for your entire life, or on a much smaller level for any project you’re currently working on. Either way, identify what it is you hope to achieve. Up for a little reader participation? The following is an exercise we first learned about from Ryan Carson, founder and CEO of Treehouse. It’s a great way to understand what you want to accomplish. Note this exercise allows you to clearly examine your entire life and what you want to achieve during it. But it can easily be adapted for small, everyday goals as well. A Visualization Exercise Imagine yourself in your home. It’s the morning time, you’ve just woken up, and you’re preparing to go to an event later in the day. You’re not exactly sure what the event is, but you know it’s important. Now, imagine yourself getting ready for this event, the clothes you’ll wear, the way you’ll style your hair. Once you’re ready, picture yourself leaving your house for the venue. What’s the weather like outside, what are the neighbors doing, how’s traffic? You follow your GPS’ instructions and after a few minutes, you arrive at a building. As you walk through the front doors and into a lobby area, you’re greeted by your loved ones. All the people in this world that mean the most to you. They’re all smiling. Finally, you walk through another set of doors and into a giant auditorium. You find more of your loved ones here, your family, friends, business associates. Your favorite teacher from high school or your hairdresser perhaps. Every person who’s ever mattered and played a role in your life is there. Imagine what this place looks like and how you might feel. Then it hits you; you’re at your own funeral and every person in the auditorium is there to celebrate and reflect upon your life. What would they say? More importantly, what would you want them to say? This may seem like a long, drawn-out example, but it’s an important exercise. You’ll immediately realize what and who really matters to you. You can then use this information to your advantage. 2. Be Honest Next, you need to assess your current situation. Where are you right now in regard to where you’re trying to go? If you weren’t clear on your goals before completing the first step, you may find that you need to make serious adjustments to get yourself on the right path. That’s okay! It’s better that you found out now than next week, month, or year. Now you can make the necessary changes and start chasing your true objectives sooner. It’s really important that you’re brutally honest with yourself during this step. The more clearly you see your current situation, the better prepared you’ll be to remove yourself from it and chase your dreams. 3. Design a Path When you know exactly where you stand and have a clear vision of where you want to end up, you’re ready to start designing a path between the two. The objective is to draw as straight of a line between you and your goals as possible. We recommend working backward from what you hope to achieve. After all, we’re trying to begin with the end in mind, remember? So first picture your endpoint. Now imagine the point right before it. Keep doing this until you’ve reached your current situation. Let’s use a personal goal like learning to play the piano as an example. You’ve decided that you want to become a piano player and be able to play Fur Elise by Beethoven on the ivories. If the name of this composition isn’t familiar to you, look it up. You’ve heard it before. Working backward from this goal, you realize that you must learn a number of simpler pieces before you’ll be ready to play Fur Elise. In order to learn these simpler pieces, you must practice. But how will you know what to practice and if you’re practicing proper technique without a teacher? Your teacher will require you to have your own piano or keyboard, which you don’t currently have. To save up enough money to by one, you commit to taking extra shifts at the diner where you work. A path to your goal of learning to play piano might look something like this then Take extra shifts at the diner to save up money for a piano. Buy a piano and hire a piano teacher. Practice the songs she assigns you, starting with easy pieces such as Ode to Joy. Keep practicing and begin to learn more intermediate pieces like Billy Joel’s Piano Man. Finally, ask your teacher to teach you Fur Elise by Beethoven. Practice the piece until you’ve mastered it. Tell all your friends that you know how to play the piano. See how that works? 4. Put Pen to Paper After completing steps one, two, and three, it’s time to put pen to paper and craft your mission statement. A mission statement is just a sentence or two that defines your purpose, why that purpose matters to you, and how you plan to pursue it. Again, this could be a personal mission statement for your life, a corporate statement for your company, or a project statement for the task you’re currently working on. And the best part is, you’ve already done most of the hard work for this step! You’ve already defined your purpose. It’s what you’re trying to achieve. The goal you’ve set for yourself. You’ve also already identified why that goal is important to you. Both of these things were accomplished in the “Dream Big Or Small” step. You’ve even determined how you plan to achieve your goal. That’s what we covered in step three when you designed your path. Now all you need to do is assimilate this information into a concise mission statement. Here are a few examples from people you’re undoubtedly familiar with. Feel free to use them as templates for your own mission statement. “To be a teacher. And to be known for inspiring my students to be more than they thought they could be.” — Oprah Winfrey “To use my gifts of intelligence, charisma, and serial optimism to cultivate the self-worth and net-worth of women around the world.” — Amanda Steinberg, founder of DailyWorth “To create content that educates, informs and inspires.” — Public Broadcasting System PBS 5. Fully Commit The last step is commitment. You can identify both your goals and your current status in achieving them. Then you can concoct the greatest plan to get you from where you are to where you want to be in the least time possible. You can even take time to craft an amazing mission statement that sums up your entire purpose and plan in one or two concise sentences. But you’ll only get where you want to go if you fully commit and work hard — even when it seems hopeless or you don’t feel like it. This is where the rubber really meets the road. We’ll be honest, it will probably get difficult from time to time. But if you stick with it, you’ll find joy, purpose, and fulfillment. And you’ll be able to look back afterward and be proud of your accomplishments. When the going gets especially tough, remember your “why” — the reason you wanted to accomplish this goal in the first place. It will give you perspective and motivate you to keep moving forward no matter what stands in your way. You may also want to find an accountability partner to help you beat procrastination and keep you on track. The “End In Mind” Philosophy Illustrated Before we wrap up this article up, we want to give you an example of what all five of these steps look like in a real-life scenario. Meet Anna Anna is a freelance web designer from Seattle, WA. She’s been in business for three years and makes a solid living doing what she loves. But she also feels like something’s missing. She’s just read this very blog post and decides that she needs to evaluate her life and career and begin with the end in mind. After completing the visualization exercise mentioned earlier, Anna discovers that, while she loves her job, she misses the camaraderie of working with other humans on a regular basis. She decides that she doesn’t want to remain a solo freelancer forever. Eventually, she wants to own and operate her own web design studio. But taking a look at her current situation, Anna realizes that she has a lot of work to do before she can accomplish this goal. First off, she’s not making nearly enough money to rent office space, hire employees, etc. She also decides she needs to learn more about business and leadership before she’s qualified to be an entrepreneur. Ann is far from daunted, though, and immediately gets to work planning a path to her dreams. She needs to get more clients, the kind that will be willing to pay higher fees. She also decides to frequent local designer meetups and conferences in order to meet designers to hire. Lastly, she signs up for night classes at the local college to learn business and leadership principles. With these first three steps completed, Anna goes to work on her mission statement. She ends up with “To start and run a boutique web design agency that’s well-respected, operates with integrity, and provides a comfortable living for each of the talented designers I’ll employ.” Finally, Anna commits to her dream by asking her best friend from college to be her accountability partner. In Conclusion When you begin with the end in mind, you set yourself up for success. There’s no better way to identify what you actually want, why it’s important to you, and how to get it. To implement this philosophy in your life, simply follow the five steps outlined in this article Dream Big Or Small What do you really want to achieve? Be Honest Where are you now in regard to your goals? Design a Path What’s the most direct route from where you are to where you want to be? Put Pen to Paper Craft a mission statement that encompasses your goals, why they’re important to you, and how you’ll accomplish them. Fully Commit Decide right now that you’ll do what it takes to make your dreams a reality. Begin with the end in mind and you’ll find much more joy, purpose, and fulfillment in whatever you do. Good luck!2 Memulai dengan Akhir Pikiran ( Begin with The End in Mind) Memulai dengan akhir pikiran artinya meluaskan proaktivitas dan menjalankan kepemimpinan pribadi dalam hidup dengan imajinasi dan suara hati yang seimbang. Semua aktifitas dilakukan dengan menuju pada tujuan akhir.
Rabu, 16 Muharram 1435 H, bertepatan dengan 20 Nopember 2013. Sudah agak lama saya ingin mengungkapkan gagasan yang memadukan idenya Stephen R. Covey tentang Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif dengan ide-ide yang berasal dari nilai-nilai Islam Al Quran, As Sunah, Sirah Nabi, juga Kisah Sahabat, dll. Keinginan itu muncul sejak saya dan guru-guru SD Kreativa terlibat dalam program sekolah yang bertajuk “The Leader In Me”; sebuah program yang bertujuan menemukan jiwa kepemimpinan setiap siswa dengan “7 Habits” sebagai komponen utama programnya. Terus terang, awalnya gagasan Covey tentang “7 Habits” ini bagi sebagian guru masih terasa asing. Asing karena memang datangnya dari negara asing, asing karena memang sebelumnya belum pernah mempelajarinya, juga asing karena tampak seperti membawa nilai yang kebarat-baratan. Di awal-awal program, sebagian kami –para guru– bersikap seperti “waspada” terhadap konsep ini. Kini setelah hampir satu semester program ini berjalan, rasa-rasanya kami –para guru– sudah bisa menyesuaikan diri dan mulai melihat sisi-sisi kesinkronan antara konsep “7 habits” dengan nilai-nilai agama yang kami yakini. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menetapkan sebuah kesimpulan mutlak tentang kesesuaian antara dua gagasan di atas. Tulisan ini hanya bermaksud memaknai 7 habits khususnya kebiasaan kedua “Memulai dengan Tujuan Akhir” dengan sudut pandang nilai-nilai Islam. Segaja tulisan ini dikemas dengan bahasa seringan mungkin, agar Anda dan semua orang bisa menikmatinya dengan santai dan nyaman… Mari kita mulai…. Paradigma Kebiasaan kedua dari Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif ini dilandasi olah paradigma bahwa sesuatu diciptakan dua kali di alam pikiran dan di alam nyata. Berangkat dari paradigma ini, kebiasaan kedua menyarankan bahwa agar hidup kita efektif, segala sesuatu musti jelas dulu tujuannya, setelah itu baru membuat rencana-rencana aksi untuk mendapatkan tujuan itu. Penjelasan mudah dari paradigma ini adalah tentang seorang tukang pembuat kursi. Sebelum kursinya benar-benar tercipta, sebetulnya dalam pikiran Si Tukang Kursi terlebih dahulu telah tergambar bentuk kursi yang akan dia buat ukurannya, warnanya, bahannya, dll. Seorang tukang kursi yang mahir tentu hanya butuh waktu yang relatif sebentar hingga tercipta kursi yang bagus dan kuat. Lain halnya dengan tukang kursi yang baru belajar atau belum berpengalaman, dia membutuhkan waktu yang relatif lama sejak merencanakan hingga tercipta sebuah kursi yang bagus dan kuat. Bahkan mungkin selama pengerjaannya, dia akan bertanya dan meminta pendapat ke sana dan ke sini hingga terbentuk kursi yang benar-benar bagus dan kuat. Mengapa? Karena bagi tukang yang sudah mahir, gambaran tentang kursi yang akan dibuatnya terlihat begitu jelas. Dalam bahasa 7 habits “the end in mind-nya sangat jelas”. Bentuknya jelas, warnanya jelas, ukurannya jelas, bahkan langkah-langkah pengerjaannya pun jelas. Lain halnya dengan tukang yang belum berpengalaman. Gambaran kursi yang akan dibuatnya mungkin ada, hanya saja masih belum jelas tentang ukurannya, warnanya, apalagi tahap pengerjaannya. Namanya juga belum berpengalaman… 🙂 Lalu; Bagaimana Mendekati Kebiasaan Kedua dengan Nilai Islam? Salah satu kisah favorit saya untuk memahami kebiasaan kedua dari 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif adalah kisah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Yastrib Madinah. Men-sinkron-kan keduanya, saya memaknai bahwa tiba dengan selamat di Yastrib adalah tujuan akhir the end in mind saat beliau Rasulullah hendak berangkat masih di Makkah. Apakah Rasulullah kemudian menetapkan strategi? Jika kita membaca buku-buku sirah nabawiyah, niscaya kita akan mendapati bahwa Rasulullah membuat serangkaian perencanaan untuk mendapatkan the end in mind-nya itu; mulai dari memerintahkan Ali untuk menggantikan posisi tidurnya, menggunakan jalur yang tidak biasa dilalui orang untuk ke Yastrib, hingga menggunakan jasa penunjuk jalan. Dan dengan ijin Allah, beliau tiba dengan selamat di Yastrib. Dengan ijin Allah? Ya! Dengan ijin Allah. Saat sesi pembelajaran, fasilitator kami sangat menekankan pentingnya kalimat terakhir tadi. “Sebagai orang beriman“, katanya, “kita percaya betul bahwa segalanya atas ijin Allah. Tidak selamanya the end in mind yang kita tetapkan dan strategi yang kita rancang selalu berhasil. Maka dari itu selain berusaha kita juga disuruh berdoa..” demikian sambungnya saat itu. Selanjutnya; Apa The End in Mind’ Seorang Muslim? Sekarang setelah tahu bahwa sesuatu itu harus jelas tujuannya, karena tujuan yang jelas akan menciptakan jalan yang jelas, bolehlah saya mengajak Anda merenungi beberapa kalimat berikut ini Direncanakan atau tidak, kematian pasti akan terjadi. Sebagaimana Firman Allah, “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati”. Kita tahu ada dua jenis kematian; husnul khotimah dan su-ul khotimah. Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing; kematian mana yang menjadi the end in mind saya dan rencana terbaik apa yang akan saya amalkan untuk layak mendapatkannya? Direncanakan atau tidak, setelah mati manusia akan mengalami serangkaian peristiwa dahsyat. Mulai dari peristiwa di alam kubur, padang mahsyar, penerimaan kitab catatan amal, mizan, shirat, dan berujung pada surga dan neraka. Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing; bagaimana the end in mind saya tentang nasib saya pada masing-masing fase tersebut. Dan rencana apa yang akan saya lakukan untuk layak mendapatkannya? Mari memperjelas tujuan akhir agar jelas juga apa yang harus kita kerjakan. Wallahu a’lam.
Beginwith the END in Mind artinya Anda punya visi yang jelas tentang masa depan Anda. Anda paham benar apa tujuan yang hendak Anda capai, baik dalam kehidupan personal ataupun profesional. 8 Begin with the END in Mind menggedor Anda untuk bisa merumuskan : •Apa impian yang ingin Anda raih dalam 3, 5 atau 7 tahun ke depan?
Watchany series from that fantastic website and you're likely to be kindly lectured on the benefits of beginning with the end in mind. Or even a step further, beginning with the end period. This literally means interfacing with your non-existant code before you actually write it.
Beginwith the END in Mind artinya Anda punya visi yang jelas tentang masa depan Anda. Anda paham benar apa tujuan yang hendak Anda capai, baik dalam Begin with The End in Mind 3) Put First Things First 4) Think Win-win 5) Synergize 6) Execution Habits 7) Sharpening the Saw 30.Habits#2 BEGIN WITH THE END IN MIND/ Memulai dengan Tujuan Akhir. October 1, 2020 / julia / 0 Comments. Orang yang efektif selalu memulai aktivitas-nya dengan suatu rencana yang jelas. Seseorang yang memiliki tujuan akhir bekerja secara efektif dan masih memiliki waktu luang dan seseorang yang bekerja tanpa rencana atau tujuan akhir akan sangat 2 Begin With The End In Mind - Mulailah Segala Sesuatu Dari Tujuan Akhirnya Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus memiliki visi. Visi inilah yang memberi gambaran dan arahan bagaimana tujuan akhir akan dicapai. Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi terwujud.kxQZi9.