stepup. dan sebaliknya bila diberi tegangan yang tinggi (pada sisi primer) dan menghasilkan tegangan yang rendah (pada sisi sekunder) dinamakan transformator . step-down. Sisi sekunder disebut juga sisi beban. Setiap transformator dapat digunakan sebagai penaik tegangan maupun penurun tegangan. E2V2V1E1Io Gambar 3: Prinsip kerja
FilterAudio, Kamera & Elektronik LainnyaLensa & AksesorisPerangkat Elektronik LainnyaOtomotifSpare Part MotorAksesoris MotorPertukanganPerlengkapan ListrikMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 17rb+ produk untuk "trafo step up step down" 1 - 60 dari 17rb+UrutkanAdTrafo / Travo Step Up Step Down Isolasi 380V 440V Ke 220V 110V 500 BaratGUDANG ELEKTRICALAdTerlarisStep UP Module Power Supply 16A 12V-35V 3%Jakarta BaratToko Mitra 4 rb+AdTrafo / Travo Step up step down 220V Ke 110V 500 BaratGUDANG ELEKTRICALAdTrafo Step Up dan Step Down 1000W 220V 110V 1000 Watt 1%Jakarta 30+AdTrafo / Travo Step up step down 220V ke 110V 2000 BaratGUDANG ELEKTRICALLVYUAN VTEU Step Down & Step Up Transformer Trafo 110V - PusatPro-X 10Trafo step up Step down 220 - 110 BaratGUDANG 7Trafo Step up step down perubah converter 220v to 110v, 110v-220v 3%Jakarta PusatPower Solution 250+trafo step up and down 1000watt daichi 220v BaratKarya utama 7Trafo Step Up Down 200Watt 110V - 220V Nisson Best 1%Jakarta PusatMandiri Sukses 10
stepup dan trasnformator step down. Transformator step down dalam pengoperasiannya menghubungkan sisi beilitan primer trafo daya dengan sumber tegangan bolak balik yang berasal dari generator, arus bolak balik pada sisi primer kemudian dinaikkan melalui belitan atau gambar dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan dengan menggunakan
Jenis-jenis Transformator Trafo – Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah perangkat penting dalam setiap rangkaian jaringan listrik yang pada umumnya digunakan untuk mengubah suatu taraf tegangan AC bolak-balik ke taraf tegangan AC lainnya tanpa adanya kontak fisik dan juga tanpa terjadi perubahan pada karakteristik fasa dan frekuensi. Pengubahan level atau taraf tegangan AC tersebut terjadi karena adanya induksi elektromagnetik antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Baca juga Pengertian Transformator Trafo dan Prinsip Kerjanya. Ada beberapa jenis Trafo yang digunakan dalam sistem kelistrikan untuk keperluan yang berbeda-beda. Keperluan-keperluan tersebut diantaranya seperti trafo yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan distribusi dan transmisi tenaga listrik. Perangkat yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Transformer ini dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis, diantaranya seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan media atau bahan inti core trafo yang digunakan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan penggunaannya dan juga berdasarkan tempat penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa jenis Trafo berdasarkan masing-masing pengklasifikasiannya. 1. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan Trafo yang diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini merupakan trafo yang paling umum dan sering kita gunakan. Pengklasfikasian ini pada dasarnya tergantung pada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer dengan jumlah kumparan Sekundernya. Jenis Trafo berdasarkan Level tegangan ini diantaranya adalah Trafo Step Up dan Trafo Step Down. Trafo Step Up Seperti namanya, Trafo Step Up adalah Trafo yang berfungsi untuk menaikan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan Sekunder sebagai tegangan Output yang lebih tinggi dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. Pada pembangkit listrik, Trafo jenis ini digunakan sebagai penghubung trafo generator ke grid. Trafo Step Down Trafo Step Down adalah Trafo yang digunakan untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah. Pada Trafo Step Down ini, Rasio jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini biasanya digunakan untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi tegangan rendah yang bisa digunakan untuk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita sering menggunakannya untuk menurunkan taraf tegangan listrik yang berasal dari PLN 220V menjadi taraf tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita. Baca juga Cara Menghitung Jumlah Lilitan pada Transformator Step Up dan Step Down. 2. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti core yang Digunakan Berdasarkan media atau bahan Inti yang digunakan untuk lilitan primer dan lilitan sekunder, Trafo dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Trafo berinti Udara Air Core dan Trafo berinti Besi Iron Core. Trafo berinti Udara Air Core Transformer Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Bahan non-magnetik yang dimaksud tersebut dapat berupa bahan kertas ataupun karton. Ini artinya, hubungan hubungan fluks antara gulungan primer dan gulungan sekunder adalah melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti besi. Kerugian Histerisis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti besi dapat dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan pada trafo yang yang berinti udara ini. Trafo inti udara ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Trafo berinti Besi Iron Core Transformer Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti lempengan-lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan bahan besi mengandung sifat magnetik dan juga konduktif sehingga mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti besi biasanya digunakan pada aplikasi frekuensi rendah. 3. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya Trafo Otomatis Auto Transformer Auto Transformer atau Trafo Otomatis adalah Trafo listrik yang hanya memiliki satu kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan lilitan ini sangat berbeda dengan Trafo standar pada umumnya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda yaitu kumparan Primer dan kumparan sekunder. Trafo Otomatis ini sering digunakan sebagai trafo step up dan step down yang berfungsi untuk menaikan tegangan maupun menurun tegangan pada kisaran 100V-110V-120V dan kisaran 220V-230V-240V bahkan pada kisaran 110V hingga 220V. 4. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Penggunaannya Trafo dapat digunakan untuk melakukan berbagai fungsi sesuai dengan kebutuhannya. Trafo jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi Trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran dan trafo proteksi Trafo Daya Power Transformer Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan untuk aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo daya ini sering digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo Daya biasanya memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Trafo Distribusi Distribution Transformer Trafo Distribusi atau Distribution Transformer digunakan untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan ataupun lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt untuk keperluan rumah tangga ataupun industri yang berada dalam kisaran tegangan 220V hingga 440V. Trafo Pengukuran Measurement Transformer Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan trafo arus listrik dan lain-lainnya. Trafo Proteksi Protection Transformer Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama antara trafo proteksi dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya. Dimana trafo proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo pengukuran. 5. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Tempat Penggunaanya Penggolongan Trafo berdasarkan tempat penggunaannya ini biasanya terdiri dari trafo indoor dalam ruangan trafo outdoor luar ruangan. Trafo Indoor adalah trafo yang harus diletakan di dalam ruangan yang ditutupi dengan atap seperti trafo-trafo yang digunakan pada industri-industri sedangkan trafo outdoor adalah trafo yang dapat ditempatkan diluar ruangan seperti trafo distribusi yang ditempatkan di gardu induk dan lain-lainnya.
Gambar4. Lambang transformator step-up 2. Step down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. Gambar 5. Lambang transformator step-down 3. Ototransformator
Trafo step up – Transformator merupakan sebuah alat yang fungsinya untuk menaikkan ataupun menurunkan tegangan dari arus bolakbalik. Selain itu, transformator juga sering disebut sebagai trafo. Transformator terdiri dari sebuah inti transformator trafoJika membahas mengenai macam macam trafo, sebenarnya Ada dua jenis transformator, yakniTransformator step-up termasuk transformator yang fungsinya penaik tegangan.Transformator step-down yakni transformator yang berfungsi menurunkan tegangan.Perbedaan trafo step up dan trafo step downCiri-ciri kedua jenis trafo adalaha. Ciri-ciri Trafo step-upYang dinamakan dengan Trafo step up merupakan trafo yang memiliki lilitan ataupun kumparan primer yang lebih sedikit dibandingkan dengan kumparan sekunder. Atau yang lilitan sekundernya berjumlah lebih banyak. Sementara fungsi dari trafo step up ialah untuk menaikkan tegangan misalnya pada inverter ataupun pada pembangkit listrik atau PLN ketika menaikkan tegangan dari sebuah generator sebelum ditransmisikan pada jarak yang jauh. Cirri lainnya ialahKapasitas lilitan kumparan primernya selalu lebih kecil dibandingkand dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya Np Is.b. Ciri-ciri Trafo step-downBila pada trafo step up berfungsi sebagai penaik tegangan, beda halnya dengan trafo step down yang fungsinya sebagai penurun tegangan. Pada trafo jenis ini memiliki kumparan primer dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan kumparan sekundernya. Trafo ini juga menghasilkan tegangan lebih kecil dibagian kumparan sekundernya. Jenis trafo step down juga sering digunakan pada adaptor dalam menurunkan tegangan. Seperti tegangan 220v yang dirubah menjadi tegangan 12v. Sedangkan cirri cirri lain dari Trafo step-down ialahKadar lilitan kumparan primernya selalu lebih besar dibandingkan dengan jumlah lilitan kumparan sekundernya Ip> Ns.Sementara tegangan primernya berjumlah selalu lebih besar dibandingkan dengan tegangan sekundernya Vp > Vs.Besarnya kuat arus primernya selalu lebih kecil dibandingkan dengan kuat arus sekundernya Ip< Is.Contoh penggunaan transformator ialah pesawat penerima radio dari jenis “tabung”.KeteranganNp Adalah Jumlah lilitan merupakan Jumlah lilitan adalah Tegangan masukan adalah Tegangan keluaran Trafo Step Up Dan Step DownSebenarnya tujuan dari pembuatan trafo step up dan step down ialah untuk menemukan voltase paling sesuai terhadap voltase sebuah peralatan. Sementara pemilihan jenis konstruksinya juga telah tertuju dengan harga & fitur keamanan pada panel ataupun rangkaian masyarakat menganggap jika kedua jenis trafo tersebut bisa bekerja dengan 2 arah yang berbeda. Padahal dari awal rancangannya, trafo tersebut sudah dikonsepkan untuk bekerja pada satu arah saja dengan pertimbangan trafo yang baik juga selalu dirancang pada kapasitas input yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas outputnya. Bila dibalik, bisa terjadi keadaan output yang lebih besar dibandingkan dengan inputnya. Hal ini bisa menyebabkan trafo itu sulit sekali untuk bertahan pada waktu yang relative antara trafo step up dengan trafo step down sangat sulit dibedakan. Keduanya juga memiliki fungsi yang hampir mirip. Akan tetapi ada sedikit perbedaan yang terletak pada tegangan keluarannya. Pihak PLN telah menggunakan trafo dalam menaikkan tegangan listrik. Sedangkan trafo juga sering dipakai untuk alat-alat elektronik lain misalnya pada Juga Panduan Lengkap Membuat Teks Pidato Dengan Baik dan BenarPengertian Sudut dan Macam-macam Jenis Sudut beserta Contohnya lengkapPengertian Pasar Monopoli, Ciri-ciri dan Contohnya Lengkap
Sesuainamanya, trafo step up dapat menaikan tegangan sementara trafo step down dapat menurunkan tegangan. Pada power supply, jenis trafo yang dipakai adalah trafo step down karena tegangan yang dibutuhkan umumnya kecil, sehingga pada power supply transformator berfungsi mengubah arus input (AC 220 V) menjadi arus AC dengan tegangan
Home > Transformator > Fungsi trafo step up dan step down serta ciri-cirinya Menyinggung kembali mengenai fungsi trafo step up memang membuat kita mengerti bagaimana ciri ciri trafo step up serta step down, dan seperti apa fungsi trafo step down yang patut kita ketahui sebelumnya. Hal ini menjadikan kita lebih mengerti lagi mengenai apa yang patut diketahui mengenai kedua jenis transformator tersebut. Sehingga memahami bagaimana karakteristik masing-masing sehingga segalanya dapat kita ketahui dengan seksama. Trafo memiliki dua bagian lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder, dengan inti didalamnya. Daftar Isi1 Pengertian trafo atau Jenis jenis trafo dan Uraian tentang transformator Pengertian trafo atau transformator Transformator atau sering disingkat trafo adalah komponen elektronika yang memiliki bagian bagian yaitu lilitan kawat email atau spul dengan batang inti atau batang ferit sebagai inti dari spul tersebut. Trafo digunakan untuk merubah besarnya tegangan AC entah itu untuk menaikkan atau menurunkan tegangan, tergantung jenis trafo tersebut. Trafo memiliki beberapa jenis dan ukuran, dengan penggunaan yang beragam pada perangkat elektronika. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai trafo pada berbagai perangkat, misalnya radio, televisi, lampu, dll. Karena penggunaan transformator memang sangat penting sehingga perangkat dapat berfungsi sebagaimana mestinya sesuai yang sudah ditentukan. Jenis jenis trafo dan fungsinya Ada beberapa jenis transformator yang dapat kita jumpai dalam berbagai perangkat elektronika, masing-masing jenis ini memiliki fungsi berbeda tergantung bagaimana penerapannya dalam rangkaian elektronika. Yang memastikan kita memahami dengan seksama masing masing jenis, maka lebih baik kita simak penjelasan berikut. Macam macam transformator adalah Trafo step up, adalah jenis trafo yang berfungsi menaikkan tegangan AC pada nilai tertentu tergentung jumlah lilitan dari trafo tersebut. Trafo step down, berfungsi menurunkan tegangan listrik AC sampai pada nilai tertentu juga tergantung pada banyaknya lilitan. Contohnya adalah trafo pada power supply. Trafo isolasi, berfungsi memberikan isolasi pada tegangan input dan output. Jumlah lilitan primer dan sekunder sama, hanya akan memberikan isolasi pada kedua lilitan tersebut tanpa merubah tegangan. Trafo Input dan output, berfungsi untuk membalikkan fasa. Uraian tentang transformator Setelah menyimak penjelasan diatas tentu kita dapat memahami adanya beberapa jenis trafo berdasarkan susunannya, dan juga memiliki fungsi yang berbeda. Sehingga dalam proses pembuatannya tentu juga tidak sama, ini memastikan kita memiliki cukup pemahaman untuk membedakan beberapa jenis trafo yang terdapat dipasaran. Sehingga tidak salah dalam memilih jenis trafo apa yang hendak digunakan dalam suatu rangkaian dan fungsi yang dihasilkan juga tidak sama. Demikian penjelasan kali ini semoga membantu, yang patut kita ketahui tentu melihat secara langsung masing masing trafo tersebut khususnya trafo step up dan trafo step down sehingga tidak ada kesalahan dalam mengidentifikasi dari jenis tersebut. Pada akhirnya akan memberikan suatu kesimpulan yang berguna untuk kita gunakan sebagai dasar dalam menentukan seperti apa jenis transformator yang akan digunakan dalam suatu rangkaian elektronika.
2Adaptor Step Up dan Step Down a.Trafo engkel 500 mA dengan tegangan primer 0 dan 220 V; tegangan sekunder 0, 3V, 4.5V, 6V, 9V dan 12 V sebanyak 1 buah 4.Potong semua gambar dengan ukuran 1000 x 125 (lihat tutorial sebelumnya cara memotong gambar dengan microsoft picture manager)
Pengertian Transformator Step UpPrinsip Kerja Transformator Step UpCara Kerja Trafo Step UpFungsi Transformator Step UpFungsi Trafo Step Up Pada Transmisi Listrik Pengertian Transformator Step Up Transformator Step Up merupakan trafo yang memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan dari tegangan primer menjadi tegangan sekunder. Walau tegangan dinaikan akan tetapi frekuensi dan daya listrik akan tetap sama. Trafo step up merupakan salah satu jenis dari trafo yang sering digunakan selain dari trafo step down yang mempunyai fungsi kebalikan dari step up yaitu untuk menurunkan tegangan. Pengertian menurut Bahasa, step up memiliki arti menaikkan atau meperbesar sehingga dari namanya kita sudah tahu fungsi trafo step up ini. Secara sederhana agar lebih jelas tentang bedanya trafo step up dan step down dapat dilihat dari gambar yang ada dibawah ini, perhatikan juga level dari lilitannya yaitu untuk mengetahui tegangan dari lilitan primer dan sekundernya. Sumber Prinsip Kerja Transformator Step Up Prinsip dasar kerja transformator adalah Hukum Faraday tentang Induksi Elektromagnetik atau induksi timbal balik antara dua kumparan. Cara kerja trafo akan dijelaskan di bawah ini. Trafo terdiri dari dua lilitan terpisah yang ditempatkan di atas inti baja silikon laminasi. Lilitan yang dihubungkan dengan suplai AC disebut lilitan primer dan yang bebannya dihubungkan disebut lilitan sekunder seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Ia bekerja pada arus bolak – balik hanya karena fluks bolak-balik diperlukan untuk induksi timbal balik antara dua lilitan. Secara fisik, tidak ada sambungan listrik antara kedua lilitan tersebut, tetapi keduanya terhubung secara magnetis. Oleh karena itu, daya listrik ditransfer dari rangkaian primer ke rangkaian sekunder melalui induktansi timbal balik. Ggl yang diinduksi pada lilitan primer dan sekunder bergantung pada laju perubahan hubungan fluks yaitu N dϕ / dt. dϕ / dt adalah perubahan fluks dan sama untuk lilitan primer dan sekunder. Ggl yang diinduksi E 1 pada lilitan primer sebanding dengan jumlah lilitan N 1 dari lilitan primer E 1 ∞ N 1 . Ggl yang diinduksi serupa pada lilitan sekunder sebanding dengan jumlah lilitan pada sisi sekunder. E 2 ∞ N 2 . Cara kerja dari trafo step up sama halnya dengan step down, nah untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini Sumber Tegangan yang akan dihasilkan pada lilitan sekunder tergantung pada besaran arus dan tegangan lilitan primer dan tentunya jumlah lilitan primer dan sekunder, terdapat rumus dalam menghitung sebuah tegangan trafo yang dapat anda lihat sebagai berikut ini Dimana Vp = Tegangan bagian primer dalam satuanVolt Vs = Tegangan bagian sekunder dalam satuan Volt Np = Jumlah lilitan primer Ns = Jumlah lilitan sekunder Ip = Besaran arus bagian primer/ input dalam Ampere Is = Besaran arus bagian sekunder/ output dalam Ampere Dengan mengetahui rumus tersebut maka cara kerja dari trafo step up yaitu dengan memperbesar rasio lilitan primer dan sekunder, maka bisa didapatkan bahwa lilitan sekunder harus lebih banyak daripada lilitan primernya sehingga berbentuk seperti gambar dibawah ini Sumber Trafo dengan tegangan keluaran sekunder lebih besar dari tegangan masukan primer disebut transformator step-up. Trafo step-up menurunkan arus keluaran untuk menjaga daya masukan dan keluaran sistem tetap sama. Dianggap sebagai trafo step-up yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. E 1 dan E 2 adalah tegangan, dan T 1 dan T 2 adalah jumlah lilitan pada lilitan primer dan sekunder transformator. step-down-transformer Jumlah lilitan pada trafo sekunder lebih besar dari pada primer yaitu T 2 > T 1. Dengan demikian rasio putar tegangan pada trafo step up adalah 1 2. Gulungan primer transformator step-up terdiri dari kawat tembaga berinsulasi tebal karena arus dengan magnitudo rendah mengalir melaluinya. Fungsi Transformator Step Up Pada dasarnya fungsi dari transformator yaitu mengubah level tegangan dari level tertentu ke level yang sudah ditentukan atau diinginkan, Transformator Step Up digunakan untuk mengubah level tegangan menjadi lebih tinggi. Fungsi Trafo Step Up Pada Transmisi Listrik Di dunia kelistrikan transformator step up memiliki fungsi untuk distribusi dan transmisi listrik PLN ke berbagai lokasi yang jauh. Menurut teori, dalam mengalirkan listrik yang besar dalam Megawatt Jutaan Watt sangat diperlukan sebuah penghantar yaitu sebuah kabel tembaga yang memiliki ukuran besar. Semakin besar ukuran kabel maka semakin besar juga biaya yang akan dikeluarkan untuk menghantarkan listrik tersebut Maka dari itulah digunakanlah jenis arus AC bolak balik karena dengan penggunaan trafo maka distribusi arus listrik akan menjadi lebih efektif, semakin kecl arus listriknya maka akan semakin kecil juga kabel tembaga yang diperlukan, akan tetapi memiliki resiko tegangannya harus dinaikkan. Hal ini sama dengan rumus daya listrik yaitu sebagai berikut P = V x I Dimana P merupakan daya satuan dalam watt, V merupakan tegangan satuan dalam volt sedangkan I merupakan arus listrik satuan dalam Ampere. Daya listrik merupakan suatu energy yang bersifat kekal, dengan mengesampingkan nilai kehilangan daya maka listrik merupakan energy yang masuk pada coil primer dan akan sama dengan energi yang dikeluarkan dari coil sekunder. Jika sobat belum memahami keterkaitan rumus diatas dengan fungsi trafo step up maka mari lakukan sedikit perhitungan matematika Jika anda belum terlalu paham tentang rumus trafo step up maka akan kami berikan contoh perhitungannya Contohnya perusahaan A memiliki daya listrik sebesar 10000 Watt yang akan dialirkan ke penghantar listrik gedung, agar lebih mudahnya dalam bentuk rumus misalnya kita memasukan tegangan 200 volt, maka nilai arus listrik yang akan dihantarkan sesuai dengan rumus daya listrik yaitu 1000 Watt = 200 Volt . X Maka nilai X adalah 1000 dibagi dengan 200 yaitu 50, sehingga arus listrik memiliki nilai 5 Ampere Dalam mentransmisikan arus besar hingga 50 Ampere pastinya diperlukan kabel tembaga besar bukan ? Maka sebuah solusi yang akan efektif yaitu dengan menurunkan arus listriknya misalnya anda ingin menyesuaikannya agar ukuran kabel tembaga dapat dialirkan dengan kapasitas arus 5 Ampere, maka jika dimasukkan ke rumus akan menjadi 10000 Watt = X . 5 Yang mana angka 5 mewakilkan nilai ampere yang diingkan, untuk mendapatkan nilai X yang merupakan tegangan maka nilai X adalah 10000 dibagi dengan 5 sehingga nilai X adalah 2000 Volt Dapat dilihat dari perbedaan perhitungan tersebut, bahwasanya listrik dapat didistribusikan dengan daya yang besar akan tetapi menggunakan arus yang keci dengan resiko yaitu menaikkan tegangan menjadi lebih besar. Itulah kenapa sangat diperlukan SUTET Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang digunakan untuk transmisi daya listrik dari PLN untuk jarak yang jauh sehingga tegangannya dapat mencapai ratusan kilo. Funsgi dari trafo step up bukan hanya digunakan untuk listrik jarak jauh saja, akan tetapi juga dapat digunakan untuk peralatan yang kita gunakan setiap harinya contohnya untuk menaikan tegangan pada Microwave dan menaikan tegangan pada UPS.
TUGASSCD. Tugas Sistem Catu Daya. Alat apa diperlukan untuk menaikkan tegangan dari 20 KV ke 500 KV yang berada di Gardu Induk Saguling. Jawab : Alat yang dibutuhkan adalah Trafo. Step Up. Jika jumlah lilitan sekunder transformer sebesar NIM (berbeda tiap mahasiswa) berapakah lilitan primernya.
Dalam dunia elektronika, sebenarnya transformator step up memiliki fungsi yang sama dengan transformator step down. Keduanya berfungsi untuk mengubah taraf tegangan yang masuk ke terminal trafo. Hanya saja yang membedakan keduanya adalah taraf tegangan yang dihasilkan masing-masing trafo. Seperti yang telah diketahui, transformator menjadi salah satu komponen krusial yang tidak boleh diabaikan dalam rangkaian elektronika. Bagi Anda yang ingin mengetahui hal-hal seputar transformator step up dan perbedaannya dengan transformator step down, yuk simak ulasannya berikut Transformator Step UpTransformator step up adalah jenis transformator yang jumlah lilitannya lebih banyak pada bagian output atau kumparan sekundernya. Jenis trafo ini cenderung menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar pada terminal outputnya dibanding tegangan yang masuk. Tak heran jika trafo jenis ini kerap kali disebut sebagai trafo penaik tegangan. Meskipun tegangan di trafo ini naik, namun frekuensi dan daya listriknya konstan. Transformator step up menjadi salah satu jenis trafo yang banyak ditemui di berbagai rangkaian elektronika. Fungsi Transformator Step UpTransformator memiliki peranan penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Oleh karenanya transformator ini harus dijaga dan dipelihara agar awet fungsi transformator step up adalah sebagai berikut1. Fungsi Trafo Step Up secara UmumMenaikkan Tegangan ListrikFungsi utama dari transformator step up adalah untuk mengubah tegangan listrik dari taraf tertentu menjadi lebih tinggi. Singkatnya, jenis trafo ini digunakan untuk menaikkan tegangan listrik pada suatu rangkaian. Misalnya, trafo step up 12V to 220V yang artinya trafo tersebut bisa menampung tegangan listrik sebesar 12 Volt lalu dinaikkan menjadi 220 Volt. Adapun tegangan listrik yang keluar adalah dari terminal output transformator step up. Biasanya jenis trafo step up seperti ini diterapkan pada rangkaian elektronika berupa inverter pembangkit listrik tenaga surya. Mentransmisikan Energi ListrikDalam dunia kelistrikan, trafo step up berfungsi untuk mentransmisikan energi listrik agar terdistribusi dengan baik. Biasanya fungsi tersebut digunakan pada generator pembangkit listrik. Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan trafo step up PLN yang menambah tegangan listrik lalu ditransmisikan ke gardu induk. Proses ini bertujuan agar daya listrik yang ditransmisikan tidak lose power atau banyak yang hilang. 2. Fungsi Trafo Step Pada Peralatan TertentuPada MicrowaveDi sebuah microwafe, terdapat sebuah bagian yang disebut magnetron. Komponen ini berfungsi untuk mengkonversi energi listrik menjadi gelombang mikro dengan frekuensi tinggi. Agar dapat berfungsi dengan baik, magnetron memerlukan arus dan tegangan yang besar. Nah, salah satu sumbernya dari trafo step up. Pada UPS InverterFungsi trafo step up pada UPS Uninterruptible Power Supply adalah sebagai backup daya listrik dalam kondisi tertentu. Terutama ketika PC kehilangan sumber listrik utamanya. Oleh karena itu, dibutuhkan UPS yang di dalamnya terdapat sebuah trafo step up. Biasanya trafo step up yang diterapkan pada UPS juga disebut sebagai trafo inverter. Fungsi utamanya adalah sebagai step up maupun step down. Hal ini karena ketika kondisi listrik normal, maka perlu dilakukan pengisian daya pada baterai yang ada di Kerja Transformator Step UpTransformator step up memiliki cara kerja dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik sesuai dengan hukum Faraday dan hukum Lorentz. Cara kerja alat ini didasarkan pada proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan primer. Terutama ketika bagian lilitannya diberi tegangan dengan arus listrik bolak-balik AC. Semakin besar tegangan yang diberikan, maka induksi elektromagnetik yang dihasilkan kumparan pun demikian. Nantinya, induksi elektromagnetik bisa menyebabkan terjadinya proses flux magnet. Biasanya hal tersebut terjadi pada inti trafo yang selanjutnya menginduksikan kumparan sekunder sehingga terjadi GGL Gaya Gerak Listrik. Biasanya, daya yang dialirkan pada kumparan primer akan diteruskan ke kumparan sekunder di dalam suatu rangkaian. Rumus Transformator Step UpAgar bisa mengalirkan daya listrik yang besar sampai satuan mega watt, dibutuhkan penghantar kabel tembaga yang besar pula. Semakin besar kabel penghantar, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengalirkan arus listrik pun tidak sedikit. Oleh karena itu, arus listrik dibuat bolak-balik AC agar proses distribusi arus listrik lebih merata dan efisien. Jika kabel penghantar kecil, maka arus listrik yang dialirkan pun kecil. Dalam kondisi ini, tegangan listrik harus dinaikkan. Hal ini sesuai dengan rumus daya sebagai = V X ICatatanP Daya WattV Tegangan VoltI Arus listrik AmpereSementara itu, rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah lilitan pada transformator adalah sebagai berikutNp/Ns = Vp/VsAtauNs = Np x Vs/VpCatatanNp Jumlah lilitan primerNs Jumlah lilitan sekunderVp Tegangan primerVs Tegangan sekunderContoh SoalContoh 1Sebuah trafo step-up dapat menaikkan tegangan 110V menjadi 220V dalam sebuah rangkaian elektronika. Sementara itu, banyaknya lilitan primernya adalah 50 lilitan. Lalu, berapa jumlah lilitan pada kumparan sekundernya?DiketahuiVp 110 Volt tegangan inputVs 220 Volt tegangan outputNp 50 lilitan di kumparan primer/inputDitanyaNs ?JawabNs= Np x Vs/VpNs= 50 x 220/110Ns=100Jadi, banyaknya lilitan pada kumparan sekunder atau output pada trafo step up tersebut adalah sebanyak 100 lilitan. Contoh 2Terdapat sebuah trafo step-down yang bisa menurunkan tegangan dari 220V menjadi 24V. Lilita pada kumparan primer/inputnya adalah sebanyak 550. Maka, hitunglah banyaknya lilitan pada kumparan sekunder/ 220 V tegangan inputVs 24 Volt tegangan outputNp 550 lilitan di kumparan primer/inputPertanyaanNs ?JawabNs= Np x Vs/VpNs-=550 x 24/220Ns=60Jadi, transformator step up tersebut memiliki jumlah lilitan sebanyak 60. Perbedaan Trafo Step Up dan Step DownSebagai salah satu komponen penting dalam suatu rangkaian peralatan elektronik, Anda perlu memahami perbedaan jenis transformator. Trafo step up dan trafo step down, memiliki perbedaan sebagai berikut. 1. Trafo Step UpTransformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan listrik, berikut Is2. Trafo Step DownJenis trafo ini digunakan untuk menurunkan tegangan listrik, simak > VsNp > NsIp < IsDengan demikian, bisa disimpulkan bahwa trafo step up digunakan untuk menaikan tegangan pada rangkaian. Sedangkan trafo step down adalah sebaliknya, yaitu untuk menurunkan tegangan. Melalui ulasan di atas, diharapkan Anda sudah mengetahui hal-hal seputar transformator step up. Terlebih perbedaan mendasarnya dibanding transformator step down.
Trafodaya yang dikenal dengan trafo step up dan trafo step down; Gambar 10. Bagan Trafo yang dilalui Arus Listrik. Bila pada lilitan primer diberi arus bolak-balik (AC), maka gulungan primer akan menjadi magnit yang arah medan magnitnya juga bolak-balik. Medan magnit ini akan menginduksi gulungan sekunder dan mengakibatkan pada gulungan
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika berupa lilitan kawat konduktor yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan induksi. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh trafo berupa arus listrik AC dengan frekuensi yang sama dengan tegangan sumbernya. Trafo yang digunakan pada sirkuit elektronika dan kelistrikan terdiri dari bermacam macam bentuk dan tipe. Salah satu jenis transformator adalah trafo step down, atau biasa dikenal dengan nama trafo penurun tegangan. Seperti apa fungsi dan cara kerja transformator step down. kita akan membahasnya di artikel berikut ini. Apa arti trafo step down ?Gambar trafo step downFungsi dan contoh trafo step downCara kerjaCara pasang trafo step downRumus trafo step downContoh perhitungan Rumus daya Apa arti trafo step down ? Trafo step down adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik AC. Pasangan dari jenis trafo ini adalah trafo step up yang berguna untuk menaikkan tegangan. Kedua jenis trafo tersebut, terdiri dari bagian transformator yang sama, yaitu berupa 2 buah kumparan primer dan sekunder pada satu inti yang sama. Karena berada pada satu inti yang sama, maka ketika salah satu kumparan diberikan arus listrik AC, maka akan timbul tegangan pada kumparan lainnya. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh trafo bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan sumber yang dimasukkan pada salah satu kumparan trafo. Pada jenis trafo step down, jumlah lilitan kumparan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan pada kumparan primer. Gambar trafo step down Contoh bentuk trafo penurun tegangan diperlihatkan pada gambar di bawah ini Fungsi utama trafo step down adalah untuk menurunkan tegangan listrik. Harus diingat, bahwa tegangan listrik yang diberikan pada trafo adalah jenis tegangan listrik AC. Dibandingkan dengan trafo step up, jenis trafo ini lebih sering digunakan pada berbagai perangkat elektronika. Karena kita tahu, besar tegangan listrik yang ada di rumah rumah adalah 220V. Sementara kebutuhan tegangan listrik pada rangkaian elektronika umumnya adalah 5V sampai 24V saja. Karena itu, dibutuhkan trafo yang bertindak sebagai penurun tegangan listrik. Sehingga tegangan yang masuk ke rangkaian akan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa contoh rangkaian dan perangkat elektronika yang menggunakan trafo step down diantaranya adalah sebagai berikut TelevisiRadioTapeAmplifierPerangkat penerima siaran satelitDVD playerBel sekolahKomputerCharger HPCharger Laptop Cara kerja Prinsip kerja trafo pada dasarnya adalah terjadi karena adanya fenomena mutual induction atau induksi bersama. Mutual induksi terjadi ketika beberapa kumparan konduktor dililitkan pada satu inti yang sama. Sebuah trafo dapat memiliki dua atau lebih kumparan yang melilit pada inti yang sama. Kedua kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer adalah kumparan yang terhubung secara langsung dengan sumber tegangan. Sedangkan kumparan sekunder merupakan kumparan yang menghasilkan tegangan induksi. Antara kumparan primer dan sekunder pada trafo tidak terhubung secara elektrik. Dengan kata lain, meskipun kedua kumparan trafo melilit pada inti yang sama, namun terpisah secara fisik. Sehingga aman untuk digunakan sebagai konverter tegangan listrik AC. Cara kerja trafo step down adalah sebagai berikut Ketika kumparan primer trafo terhubung dengan sumber tegangan listrik AC, maka akan muncul medan magnet di sekitar kumparan. Medan magnet yang muncul tersebut akan menghasil gaya gerak listrik atau ggl sebagai akibat adanya perlawanan arus listrik yang mengalir pada kumparan. Gaya gerak listrik yang timbul selanjunya akan menginduksi kumparan sekunder trafo. Akibatnya, kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan induksi. Besar kecilnya tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo tergantung pada perbandingan jumlah lilitan antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Silahkan baca artikel Cara menghitung rumus trafo untuk pembahasan yang lebih lengkap. Cara pasang trafo step down Transformator step down lebih sering ditemukan pada sirkuit power supply atau inverter suatu rangkaian. Fungsinya adalah untuk menurunkan tegangan sumber AC agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian. Contoh pemasangan sederhana trafo penurun tegangan adalah pada modul rangkaian adaptor. Adaptor merupakan rangkaian penurun tegangan 220V menjadi tegangan 110V atau lebih kecil lagi. Tafo step down dipasang pada sirkuit yang terhubung langsung dengan sumber tegangan listrik. Biasanya sebelum trafo dipasang fuse atau sekering yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian. Contoh pemasangan trafo Hati hati dalam memasang trafo pada rangkaian, jangan sampai terbalik antara sisi primer dan sekunder. Untuk membedakan sisi kumparan primer dan sekunder trafo penurun tegangan dapat dilihat dari perbandingan hambatan kedua kkumparan. Kumparan primer trafo step down memiliki jumlah lilitan yang lebih banyak dari kumparan sekunder. Jadi, hambatan kumparan pada kumparan primer lebih besar dibandingkan pada kumparan sekunder. Rumus trafo step down Perhitungan rumus transformator step down didapat dari perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan trafo. Dari perbandingan ini, kita dapat mengetahui besar tegangan dan daya yang ada pada kumparan primer dan sekunder. Berikut ini adalah rumus perbandingan lilitan kumparan trafo \frac{N_P}{N_S} = \frac{V_P}{V_S} Dimana N adalah jumlah lilitan, P adalah kumparan primer dan S adalah kumparan sekunder. Contoh perhitungan 1. Soal 1 Jika jumlah lilitan primer dan sekunder trafo adalah 300 dan 60, hitung berapa tegangan induksi yang dihasilkan pada kumparan sekunder trafo bila kumparan primer diberikan tegagan 220V ? Jawab \frac{N_P}{N_S} = \frac{V_P}{V_S} \\ \frac{300}{60} = \frac{220}{V_S} \\ V_S=\frac{220 \times 60}{300} = 44V Jadi tegangan induksi yang dihasilkan adalah sebesar 44 Volt. 2. Soal 2 Hitung berapa lilitan sekunder yang diperlukan untuk menghasilkan tegaangan induksi sebesar 6V jika jumlah lilitan pada kumparan primer sebanyak 120 lilitan dan tegangan primer direncanakan 160V ? Jawab \frac{N_P}{N_S} = \frac{V_P}{V_S} \\ \frac{120}{N_S} = \frac{160}{6} \\ N_S=\frac{120 \times 6}{160} = 4,5 \ lilitan Rumus daya Idealnya, daya listrik pada trafo tidak mengalami perubahan, karena yang mengalami perubaham tegangan dan arus listrik saja. Sementara daya listrik yang masuk sama dengan daya listrik yang keluar dari trafo. Akan tetapi, faktanya masih tetap ada kerugian daya yang terhambur dalam bentuk panas. Hal ini disebabkan karena banyak faktor, seperti jenis bahan dan desain bentuk trafo. Kita tahu, daya listrik didapat dari tegangan dan arus listrik. Atau dituliskan dalam rumus P = V X I Sehingga rumus daya trafo adalah V_P \times V_S = I_P \times I_S
1 Transformator Step Up. Trafo ini mempunyai lilitan sekunder yang banyak jika di bandingkan dengan lilitan pada primer, trafo ini dapat menaikkan tegangan, biasanya trafo ini dapat untuk pembangkit listrik untuk menaikan tegangan. 2. Transformator Step Down. Trafo ini hanya mempunyai julah lilitan sekunder yang sedikit dari jumlah lilitan
Pada perangkat kelistrikan, ada sebuah alat yang dikenal dengan nama transformator atau biasa juga disebut trafo. Alat ini memiliki fungsi untuk mengubah tegangan listrik bolak balik agar menjadi lebih kecil ataupun lebih besar. Transformator yang berfungsi untuk mengubah taraf tegangan ini, pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Ada transformator step up dan transformator step down. Maka untuk menghitung keduanya juga harus diketahui dulu rumus transformator step up dan step down yang tepat. Rumus Transformator Step Up dan Step Down yang Berlaku untuk Menghitung Jumlah Lilitan dan Efisiensi Transformator Step Up Transformator step up ini adalah jenis trafo atau transformator yang memiliki fungsi memperbesar atau menaikkan tegangan bolak balik AC di suatu sumber. Transformator step up ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu Tegangan kumparan sekunder atau yang disimbolkan dengan Vs lebih besar dibandingkan dengan tegangan pada kumparan primer yang disimbolkan dengan Vp. Jumlah Lilitan kumparan sekunder pada transformator step up ini juga lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan kumparan primernya. Jika dibuat simbol maka Ns>Np. Berbeda dengan arus listrik yang mengalir pada transformator step up. Arus listrik yang mengalir ini justru lebih besar pada kumparan primer dibandingkan pada kumparan sekundernya. Jika disimbolkan Ip>Is. Transformator Step Down Jenis kedua adalah transformator step down. Jenis transformator ini memiliki fungsi untuk memperkecil atau menurunkan tegangan bolak-balik AC pada sebuah sumber listrik. Jenis transformator step down ini juga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan transformator step up. Tegangan Jika pada transformator step up tegangan pada kumparan sekundernya lebih besar, maka ciri-ciri transformator step down justru sebaliknya. Tegangan pada kumparan primer jenis transformator ini lebih besar jika dibandingkan dengan tegangan pada kumparan sekundernya. Bisa disimbolkan dengan Vp > Vs. Jumlah Lilitan Ciri transformator step down selanjutnya adalah memiliki jumlah lilitan yang ada pada kumparan primer yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan yang ada pada kumparan sekundernya. Jika disimbolkan adalah Np > Ns. Besar Arus Ciri terakhir yang dimiliki oleh transformator step down bisa dilihat dari besarnya arus listrik yang mengalir. Pada transformator step down, arus listrik yang mengalir pada kumparan primer cenderung lebih kecil dibandingkan arus listrik yang mengalir pada kumparan sekundernya. Disimbolkan dengan Ip < Is. Biasanya dalam kasus transformator step up dan step down, yang paling sering diminta adalah menghitung jumlah lilitan. Untuk menghitung jumlah lilitannya, digunakan rumus sebagai berikut Np/Ns = Vp/Vs atau bisa juga dengan menggunakan rumus Ns = Np x Vs/Vp, dimana Np adalah jumlah lilitan primer Ns adalah jumlah lilitan sekunder Vs adalah tegangan sekunder, dan Vp adalah tegangan primer Rumus lain yang digunakan pada trafo step up dan step down adalah rumus efisiensi trafo yang disimbolkan dengan eta. Untuk menghitung efisiensi itu digunakan rumus ɳ = x 100% atau ɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100% Dimana ɳ efisiensi trafo = daya output pada trafo = daya input pada trafo Vs = tegangan sekunder Vp = tegangan primerIs = kuat arus sekunder Ip = kuat arus primer Demikian tadi berbagai rumus transformator step up dan step down yang biasanya digunakan dalam penghitungan kedua jenis trafo ini. Dengan mengetahui rumus-rumus tersebut, kini Anda bisa menerapkannya untuk menghitung jumlah lilitan maupun menghitung efisiensinya.
IHWO7x. 6wcjvoea0w.pages.dev/2606wcjvoea0w.pages.dev/2196wcjvoea0w.pages.dev/3626wcjvoea0w.pages.dev/116wcjvoea0w.pages.dev/26wcjvoea0w.pages.dev/4066wcjvoea0w.pages.dev/1616wcjvoea0w.pages.dev/364
gambar trafo step up dan step down